Mendikbudristek Ajak Semua Gotong Royong Sukseskan Agenda G20

Jakarta, PSKP – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pada Rabu, 9 Februari 2022 mengumumkan  agenda  prioritas  bidang  pendidikan  dan  kebudayaan  yang  akan didorong pemerintah Indonesia pada perhelatan G20 pada acara “Kick Off G20 on Education and Culture” . Pengumuman tersebut berlangsung antara pukul 13.00-15.00 WIB, ditayangkan melalui kanal YouTube KEMENDIKBUD RI dan dapat disaksikan melalui tautan: https://youtu.be/JyMKT4MaLEg.  

Dalam pidatonya, Mendikbudristek menegaskan kembali tema yang diangkat oleh presidensi Indonesia dalam G20, yaitu Recover Together, Recover Stronger. Tema tersebut terinspirasi dari gotong royong yang telah menjadi nilai bersama bagi masyarakat Indonesia. Harapannya, gotong royong dapat menjadi inspirasi bagi dunia untuk pulih dan bangkit bersama dari pandemi.

“Gotong royong merupakan salah satu nilai dasar dari bangsa kita, yang saat ini semakin penting yang membantu kita untuk pulih dan bangkit. Itulah mengapa presidensi Indonesia kali ini mengangkat tema recover together, recover stronger,” ujar Mendikbudristek.

Terkait hal ini, Iwan Syahril selaku Chair of Education Working Group (EdWG), menegaskan bahwa Indonesia berupaya menunjukkan bahwa budaya gotong royong akan menjadi inspirasi bagi dunia. “Gotong royong menjadi inspirasi untuk terus bersama-sama pulih dari pandemi dan melangkah ke depan dan menata kembali dunia yang lebih baik,” ujar Iwan.

Nadiem juga menambahkan, gotong royong pula yang menjadi gagasan mendasar bagi Kemendikbudristek dalam menjalankan roda Merdeka Belajar, khususnya dalam penerapan kurikulum prototipe yang saat ini akan dijalankan sebagai opsi bagi sekolah-sekolah di Indonesia.

Terkait dengan isu pendidikan dalam perhelatan G20, pemerintah Indonesia berupaya mendorong terwujudnya empat tujuan, yaitu pendidikan universal yang berkualitas, teknologi digital dalam pendidikan, solidaritas dan kemitraan, serta penyiapan dunia kerja pasca-COVID-19.

Sementara di bidang kebudayaan, Indonesia berupaya mendorong pentingnya hidup berdampingan dengan alam dengan melihat kembali kepada kebudayaan dan kearifan lokal. “Inilah tujuan kita, yaitu mewujudkan kehidupan yang berkelanjutan, dengan kembali kepada akar budaya dan kearifan lokal,” kata Nadiem.

Pidato Mendikbudristek kemudian ditutup dengan ajakan untuk bersama-sama pulih dan bangkit. “Saya mengajak semuanya untuk menguatkan gotong royong, agar kita bisa menyukseskan G-20, khususnya presidensi Indonesia, serta mewujudkan merdeka belajar, merdeka berbudaya,” pungkasnya. [LS]