Dinas dan Satuan Pendidikan di Jawa Tengah Mulai Manfaatkan Rapor Pendidikan

Jawa Tengah, PSKP – Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan (PSKP), Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan kunjungan ke Kota Semarang dan Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah terkait pemanfaatan platform Rapor Pendidikan. Kunjungan ditujukan untuk melakukan evaluasi terhadap pemanfaatan platform Rapor Pendidikan, khususnya oleh Dinas Pendidikan dan satuan pendidikan. 

Rapor Pendidikan Indonesia diluncurkan pada 1 April 2022 sebagai upaya Kemendikbudristek dalam menyajikan informasi mengenai kualitas dan ketimpangan layanan pendidikan. Rapor Pendidikan diharapkan mampu membantu satuan pendidikan dan dinas pendidikan untuk mempelajari kondisi masing-masing, kemudian melakukan tindakan perbaikan. 

Meskipun pemanfaatan platform Rapor Pendidikan tergolong sebagai kebijakan baru sejak pertama kali diluncurkan, monitoring dan evaluasi (monev) pemanfaatan platform Rapor Pendidikan sudah mulai dilakukan. Hal ini bertujuan agar pengembangan aplikasi dan pemutakhiran fitur dapat sejalan dengan kebutuhan pengguna, baik dinas maupun satuan pendidikan di daerah. 

Tim Evaluasi Kebijakan dan Sistem Pendidikan PSKP pada 8 – 12 Agustus 2022 melakukan evaluasi Rapor Pendidikan di Kota Semarang dan Kota Salatiga. Di Kota Semarang, kunjungan dimulai dari Dinas Pendidikan Provinsi dan Kota, kemudian berlanjut ke beberapa satuan pendidikan. Monev dilakukan untuk menggali pemahaman mengenai Rapor Pendidikan dan seberapa jauh pemanfaatannya dalam proses perencanaan pendidikan baik di dinas maupun satuan pendidikan.

Di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, tim disambut oleh Kepala Bidang SMA, Kepala Bidang SMK, dan Kepala Bidang Pendidikan Khusus. Pada kunjungan tersebut, banyak masukan mengenai performa dan fitur dari platform Rapor Pendidikan agar dapat lebih ditingkatkan. Salah satunya, keinginan dinas pendidikan agar dapat melihat data dari masing-masing satuan pendidikan di wilayahnya. “Kami tidak bisa mengetahui sekolah mana yang membutuhkan intervensi langsung, karena data satuan pendidikan tidak ditampilkan,” ujar Syamsudin Isnaini, kepala bidang SMA.

Kunjungan berlanjut ke Dinas Pendidikan Kota Semarang, yang mana tim diterima oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang, serta kepala bidang SD dan SMP. Pihak dinas mengungkapkan bahwa kehadiran platform Rapor Pendidikan diharapkan tidak hanya menampilkan pemetaan mutu pendidikan di daerah, namun mampu memberikan rekomendasi perencanaan berbasis data. “Harapannya ada rekomendasi tindak lanjut dalam platform Rapor Pendidikan. Karena cara analisis akan berbeda-beda untuk setiap daerah.” ujar Muhammad Ahsan, selaku Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang. Hal ini berkaitan erat dengan pemahaman terkait data pada platform yang dapat diinterpretasikan berbeda-beda, tergantung dari individu maupun konteks penggunaannya. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem rekomendasi yang dapat menjadi tinjauan perencanaan bagi dinas pendidikan maupun satuan pendidikan.

Dalam kunjungan ini, terdapat beberapa temuan menarik dari satuan pendidikan, di mana beberapa satuan pendidikan telah mencoba melakukan intervensi dalam aktivitas pembelajaran di sekolah berdasarkan data Rapor Pendidikan. Salah satunya di SD Pendrikan Kidul, yang mencoba melakukan perencanaan proses pembelajaran dengan meninjau hasil analisis Rapor Pendidikan. 


Pembelajaran interaktif di SD Pendrikan Kidul dengan menghadirkan pendongeng.

Pada sesi kunjungan, SD Pendrikan Kidul sedang melakukan sesi pembelajaran interaktif dengan mendatangkan pendongeng yang bercerita sambil menggambar. Para peserta didik kelas 1 hingga kelas 6 dikumpulkan di halaman sekolah untuk menyaksikan pertunjukan dongeng. “Kami melakukan pendekatan yang dapat menarik perhatian anak dalam belajar. Di sela-sela kisah yang didongengkan, kami selipkan materi literasi dan numerasi sehingga anak-anak dapat belajar secara interaktif.” ujar Rustantiningsih, kepala sekolah SD Pendrikan Kidul.

Pembelajaran interaktif dilakukan dengan membangun keterlibatan siswa melalui interaksi sosial terpandu. Pembelajaran seperti ini meningkatkan aspek pembelajaran kognitif maupun afektif karena bersentuhan langsung dengan minat, sikap, dan konsep diri peserta didik. Pembelajaran interaktif ini dilakukan sebagai respons dari sekolah untuk meningkatkan minat dan capaian belajar siswa sebagai respons atas hasil analisis data Rapor Pendidikan.


Respons Dinas dan Satuan Pendidikan di Kota Salatiga

Di Kota Salatiga, diskusi dilakukan dengan Sekretaris Dinas Pendidikan, serta Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Kepala Bidang PAUD PNF. Dinas Pendidikan Kota Salatiga menyambut baik platform Rapor Pendidikan dan berupaya memanfaatkannya sebagai acuan dalam memperbaiki mutu pendidikan. “Rapor Pendidikan adalah perubahan mindset, dan itu adalah perubahan yang besar.” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Salatiga Yuniarti ketika memberikan tanggapan mengenai Rapor Pendidikan. 


Diskusi dengan Dinas Pendidikan Kota Salatiga.

Kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi sepuluh satuan pendidikan di Kota Salatiga yang sudah mengunduh data dari platform Rapor Pendidikan. Satuan pendidikan yang dikunjungi adalah SMAN 1 Salatiga,  SMA Kristen 1 Salatiga, SMK Negeri 2 Salatiga, SMK PGRI 2, SMPN 2 Salatiga, SMP Muhammadiyah, SDN Ledok 01 Salatiga, SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga, SD Khusus Autis dan Tunagrahita Rumah Pintar, dan TK Bethany School. 

Dari kunjungan ke satuan pendidikan terungkap bahwa mereka mulai melakukan intervensi berdasarkan tinjauan dari Rapor Pendidikan. SMAS Kristen 1 Salatiga salah satunya, yang mulai melakukan intervensi dengan merujuk pada data Rapor Pendidikan sebagai referensi dalam analisis dan perencanaan proses pembelajaran. Kriswinarti yang merupakan Kepala sekolah  SMAS Kristen 1 Salatiga memaparkan, berbekal data dari Rapor Pendidikan, SMAS Kristen 1 Salatiga memfasilitasi berbagai program untuk meningkatkan mutu pembelajaran. 


Kepala sekolah SMAS 1 Kristen Salatiga dan Operator Dapodik SMAS 1 Kristen Salatiga.

SMAS Kristen 1 Salatiga konsisten untuk meningkatkan kecakapan literasi siswa, salah satunya melalui program literasi di sekolah. Program ini mengajak siswa untuk membaca buku dan membuat rangkuman setiap pagi. Kemudian setiap hari Jumat siswa menyerahkan hasil rangkuman tersebut untuk ditandatangani guru. SMA Kristen 1 Salatiga juga memiliki kegiatan untuk mendukung iklim kebinekaan dan demokrasi, seperti pemilihan ketua OSIS. Kegiatan ini berkolaborasi langsung dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), sehingga kegiatan dapat dikemas semirip mungkin dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Berbagai praktik baik pemanfaatan Rapor Pendidikan baik oleh dinas pendikan maupun satuan pendidikan diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Sudah saatnya upaya peningkatan mutu dilakukan dengan berbasis data, sehingga dapat lebih tepat sasaran. Platform Rapor Pendidikan menyajikan data yang dapat dijadikan sebagai referensi untuk analisis, perencanaan, dan tindak lanjut bagi satuan pendidikan sehingga harapannya dapat mewujudkan cita-cita Merdeka Belajar, yaitu pendidikan berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia. [Rumaisah Hidayatillah & Salsabila Nur A. C.]