Workshop Penyusunan RKS-RKAS berdasarkan Platform Rapor Pendidikan di Bandung

Bandung, PSKP – Rapor Pendidikan merupakan salah satu kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek pada 1 April 2022 lalu. Melalui Rapor Pendidikan, satuan pendidikan dapat melihat hasil evaluasi pendidikannya berupa Asesmen Nasional bersama sumber data lainnya yang ditampilkan dalam platform Rapor Pendidikan. Rapor Pendidikan juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk menyusun perencanaan satuan pendidikan dengan berbasiskan data yang ada dalam Rapor Pendidikan.

Sebagai bentuk tindak lanjut diluncurkannya Rapor Pendidikan tersebut, Yayasan Salib Suci, Bandung pada 9 sampai dengan 11 Januari lalu mengadakan workshop penyusunan RKS-RKAS berdasarkan Rapor Pendidikan dengan tema “Refleksi Menuju Perubahan”. Agenda workshop adalah menganalisis dan menindaklanjuti data dan informasi yang terdapat dalam Platform Rapor Pendidikan.

RKS-RKAS merupakan dokumen yang berisi Rencana Kerja Sekolah dan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah yang disusun sebagai pedoman bagi sekolah untuk melaksanakan program-program kegiatannya yang nantinya akan dituangkan dalam ARKAS sebuah aplikasi tunggal yang dibuat oleh Kemendikbudristek untuk satuan pendidikan dalam menangani pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Bertempat di Gedung Bilih Asih, Jalan Moh. Ramdan No. 18, Bandung, workshop ini dihadiri oleh 70 orang kepala satuan dari jenjang PAUD sampai SMA di lingkungan Yayasan Salib Suci, Yayasan Marga Asah Talenta, dan Yayasan Pendidikan Putra Nirmala serta 10 orang manajer dan staf. Turut hadir juga tim dari Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan (PSKP), Kemendikbudristek, Jakarta untuk memenuhi undangan dari Yayasan Salib Suci sebagai narasumber dan fasilitator workshop.

“Kepala sekolah harus inovatif. Bergerak cepat dalam mengikuti kebijakan Kemendikburistek”, ujar Ketua Yayasan Salib Suci, Romo Leo dalam sambutannya. Ucapan ini tercermin pada tujuan workshop yaitu peserta diharapkan dapat memahami dan menganalisis data dalam Platform Rapor Pendidikan sebagai bahan perbaikan sekolah, menyusun model tindak lanjut perbaikan pelayanan sekolah melalui RKS-RKAS, dan harapannya sekolah dapat menindaklanjuti workshop dengan mengimplementasikannya ke dalam RKS-RKAS di sekolah masing-masing.


Sambutan dan Pembukaan dari Kepala Yayasan Salib Suci Leo van beurden,OSC

Usai sambutan dan pembukaan, acara workshop diawali dengan paparan mengenai Kebijakan Merdeka Belajar dan Rapor Pendidikan oleh Ibu Fransisca Nur’aini Krisna selaku Koordinator substansi Evaluasi Kebijakan dan Sistem Pendidikan dari PSKP. Peserta kemudian dibagi menjadi 3 kelompok kecil sesuai dengan satuan pendidikannya yaitu PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (SMP dan SMA). Dari kelompok kecil ini kemudian dibagi menjadi 3 – 6 kelompok lagi untuk melakukan kerja kelompok yang nantinya setiap kelompok dengan perwakilan 1 orang akan memaparkan hasil kerjanya. 

Paparan tentang Rapor Pendidikan

Antusiame dan respon baik peserta tercermin dari pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan. Pertanyaan yang dilontarkan banyak terkait pada apakah rekomendasi program pada kolom benahi harus dipilih semua dan apakah sekolah bisa memasukkan kegiatan lain di luar yang direkomendasikan? Pertanyaan pertama terkait dengan anggaran sekolah dan pertanyaan kedua karena beberapa sekolah sudah memiliki kegiatan rutin yang memiliki dampak baik. 

Selaras dengan tujuan dan manfaat platform Rapor Pendidikan, maka dengan diadakannya workshop ini diharapkan satuan pendidikan dapat menyusun program-program kegiatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi satuan Pendidikan berdasarkan data dan informasi yang ditampilkan dalam Platform Rapor Pendidikan. (Dian Rahayu Ekowati)