logo-tut-wuri

Pembekalan Peneliti Lapangan Evaluasi SMK Pusat Keunggulan

Pengunggah
-
Tanggal Terbit
2022-09-08
Bagikan Laman Ini

Jakarta, PSKP – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berupaya meningkatkan capaian hasil belajar siswa melalui berbagai kebijakan dan program, salah satunya Program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) yang menyasar pendidikan vokasi.

Program SMK Pusat Keunggulan (SMK-PK) merupakan program pengembangan SMK dengan kompetensi keahlian tertentu untuk meningkatkan kualitas dan kinerja yang diperkuat melalui kemitraan dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja. Lewat program ini diharapkan SMK dapat menjadi rujukan pusat peningkatan kualitas dan mampu melakukan pengimbasan kepada SMK lainnya.

Selain itu, program SMK PK merupakan katalis dari perwujudan visi pendidikan yang di dalamnya terdapat penguatan kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru, penguatan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, penguatan kualitas dan kegunaan sarana prasarana, manajemen sekolah berbasis data, serta pendampingan dari Perguruan Tinggi.

Perubahan yang diinisiasi melalui program SMK PK perlu diketahui dampaknya terhadap kualitas pembelajaran. Untuk itu, mengetahui perubahan yang terjadi pada sekolah-sekolah intervensi program, Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan (PSKP) melakukan Evaluasi Proses dan Konteks Perubahan SMK PK melalui studi etnografi.

Sesi diskusi dan wawancara dalam pembekalan peneliti lapangan evaluasi SMK PK

Studi etnografi dilakukan dengan melibatkan peneliti lapangan yang direkrut khusus untuk evaluasi tersebut. Setidaknya ada sebanyak 24 calon peneliti lapangan dari berbagai macam bidang ilmu yang dinyatakan lolos tahap wawancara, kemudian mendapatkan pembekalan pada tanggal 15 - 24 Agustus 2022 di Mercure Hotel Ancol, Jakarta. Setelah melalui tahap pembekalan, sebanyak 20 peneliti akan turun ke 10 daerah yang menjadi lokasi penelitian.

“Pembekalan ditujukan untuk menyiapkan para peneliti lapangan agar lebih mengenal dan memahami program SMK PK, serta memahami pendekatan studi etnografi. Peneliti juga dibekali manajemen penelitian, seperti pengumpulan data dan penyusunan laporan, serta simulasi peneliti lapangan di beberapa SMK PK,” ungkap Nur Berlian, ketua penyelenggara kegiatan pembekalan.

Sebagai sebuah program peningkatan kinerja dan pembelajaran, setidaknya ada empat proses transformasi yang perlu dilalui oleh SMK PK, yaitu kepemimpinan kepala sekolah, kerja sama dan keselarasan dengan dunia kerja, dan keterserapan lulusan (baik dengan bekerja, melanjutkan studi, maupun wirausahadan atau dikenal juga sebagai “BMW”).

Selepas dinyatakan lolos dalam tahap pembekalan, setiap peneliti lapangan akan melaksanakan studi kualitatif atau etnografi selama dua bulan di 10 SMK PK di Indonesia, yaitu di Kabupaten Deli Serdang, Kota Padang, Kota Serang, Kota Bandung, Kota Semarang, Kabupaten Bantul, Kota Surabaya, Kota Samarinda, Kabupaten Maros, dan Kabupaten Lombok Timur.

Peserta melakukan observasi di SMKN 27 Jakarta

Beberapa hal perlu menjadi fokus ketika para peneliti lapangan melakukan studi etnografi, seperti mengidentifikasi dampak signifikan dari program SMK PK terhadap peningkatan kualitas pendidikan yang terjadi di sekolah maupun pemerintah daerah, mengidentifikasi perubahan awal sebagai dampak intervensi SMK PK, mengamati proses perubahan yang terjadi pada tingkat satuan pendidikan dan daerah, menggali faktor penyebab, alasan, dan mekanisme dari perubahan yang teridentifikasi, serta mendeteksi cara SMK PK mengadakan pengimbasan.

Pelaksanaan kegiatan pembekalan calon peneliti lapangan SMK PK melibatkan unit-unit terkait, seperti Direktorat SMK, Direktorat Mitras DUDI, Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Lembaga Mitra Pemerintah RI - INOVASI, Lembaga Mitra Pemerintah RI - GIZ, Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK), Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, perwakilan industri, perguruan tinggi, serta Kepala Sekolah SMK PK di DKI Jakarta.

Beberapa materi-materi disampaikan dalam pembekalan, mulai dari prinsip dan falsafah program, dokumen Kurikulum Merdeka, program SMK PK, praktik pembelajaran dan kemitraan dengan dunia usaha/industri, serta pengalaman implementasi program SMK PK di berbagai bidang keahlian. Kegiatan pembekalan tersebut juga tidak hanya memberikan kesempatan kepada sekolah untuk berbagi praktik baik pembelajaran, tetapi juga pengalaman kemitraan dari sudut pandang mitra dunia usaha dan dunia industi.

Selain materi pembelajaran di sekolah intervensi, dalam kegiatan pembekalan tersebut juga para calon peneliti lapangan dibekali keterampilan melakukan wawancara dengan beberapa kepala dan guru produktif SMK PK dalam bentuk simulasi, serta observasi kunjungan ke beberapa SMK PK di wilayah DKI Jakarta dengan bidang keahlian berbeda agar lebih memahami medan penelitian yang nanti akan dijalani. [Bambang S.J.]

Peneliti lapangan, pendamping, dan pihak sekolah dalam kegiatan observasi di SMKN 35 Jakarta