logo-tut-wuri

Seri Jalur Rempah untuk Penguatan Pendidikan Karakter : Rempah, Kolonialisme, dan Kesinambungan Ekonomi di Pantai Timur Pulau Sulawesi


Buku ini membahas tentang rempah, kolonialisme, dan kesinambungan ekonomi di Pantai Timur Sulawesi. Pantai timur yang dimaksud meliputi sebagian daratan dan wilayah pantai timur Pulau Sulawesi seperti sebagian wilayah Sulawesi Tengah dan sebagian Sulawesi Tenggara, termasuk pulau-pulau di sekitarnya seperti Pulau Buton, Muna, Kepulauan Menui, Salabangka, dan Siompu. Pulau-pulau itu ditempatkan dalam konteks pendukung aktivitas ekonomi di sepanjang jalur rempah di pantai timur Pulau Sulawesi. Paradigma integrasi positif yang diperkenalkan oleh Prof. Sartono Kartodirjo membantu kita memahami bahwa tidak selamanya kolonialisme membawa dampak buruk. Masyarakat bisa belajar dari perjumpaan dengan berbagai pihak dan dapat mengambil sisi positif dari perjumpaan itu. Dalam konteks pantai timur Pulau Sulawesi, pelabuhan dibangun, perkapalan dan pelayaran selalu menggunakan pelabuhan, komoditas lokal diangkut, dieksplorasi, dieksploitasi, diteliti, dan dibudidayakan. Komoditas baru ditanam dan diperluas area nya, transportasi lokal ikut memasok komoditas ke perkapalan Eropa, dan sebagainya. Pada saat yang sama, fasilitas pelabuhan diperbaiki, kota dibangun dengan konsep kota sehat, dan pemberantasan penyakit menular digalakkan. Dengan fakta-fakta itu, anggapan bahwa semua yang dilakukan tidak terlepas dari kepentingan penjajah, secara tidak langsung tidak selamanya benar. Keikutsertaan masyarakat lokal dalam arus mata rantai ekonomi global menjadikan mereka secara historis menjadi bagian dari sejarah kawasan yang menjadi salah satu pusat baru ekonomi yang aktif dalam jangka panjang.


Kategori
Pendidikan
Tahun Terbit
2022
Tautan Unduh
Bagikan Laman Ini