Krisis pembelajaran akibat pandemi mengungkap banyak informasi penting perihal berbagai keterbatasan dalam dunia pendidikan kita. Informasi tersebut penting agar kita lebih paham apa yang perlu diperbaiki, siapa yang harus dibantu, dan ke mana agenda pembangunan pendidikan mesti diarahkan. Kesenjangan akses pada sumber dan fasilitas belajar antardaerah dan antarkelompok sosial, misalnya, menjadi sedemikian transparannya dan memantik keprihatinan publik yang meluas. Begitu pula, karakteristik kurikulum kita yang terlalu kompleks tidak lagi dianggap lumrah, sehingga perubahan terasa lebih mendesak untuk dilakukan. Di sisi lain, krisis ini juga mendorong agenda perubahan berjalan lebih cepat. Adaptasi guru untuk memanfaatkan teknologi digital dalam pembelajaran, keterlibatan orang tua dalam pendampingan belajar, serta menjamurnya berbagai insiatif untuk berbagi, berinovasi, dan berkolaborasi di antara guru dan pemangku kepentingan merupakan beberapa contoh bagaimana dampak krisis telah memacu semua pihak untuk terlibat mengatasinya. Buku Pembelajaran di Masa Pandemi: Dari Krisis Menuju Pemulihan ini merekam berbagai tantangan dan persoalan yang dihadapi, sekaligus menyajikan upaya kolaborasi, adaptasi, dan inovasi yang terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia selama pandemi.