Kembali ke Atas

Info Terkini

Kunjungan FIP UNESA untuk Mendalami Kebijakan Pendidikan

Jakarta, PSKP- Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan (PSKP) mendapatkan kunjungan dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Negeri Surabaya (UNESA) pada Selasa, 28 Mei 2024. Kunjungan ini dihadiri oleh Mufarrihul Hazin selaku Dosen Pengampu Kebijakan Pendidikan di FIP UNESA, para mahasiswa FIP dengan konsentrasi Manajemen Pendidikan, Irsyad Zamjani selaku Kepala PSKP, Kepala Subbagian Tata Usaha PSKP, serta para Ketua Tim Kerja PSKP.

Pada kesempatan tersebut, Irsyad Zamjani menyampaikan terima kasih atas kunjungan tersebut. “Terima kasih sudah berkunjung ke PSKP, senang sekali bisa silaturahim, mudah mudahan kita bisa saling belajar, sharing tentang kebijakan yang ada di Kemendikbudristek, khususnya yang diampu oleh PSKP, yaitu pengembangan standar dan evaluasi kebijakan,” ujarnya.

Kepala PSKP juga berharap agar kunjungan seperti ini dapat menjadi kegiatan rutin di PSKP. “Saya kira konsentrasi Manajemen Pendidikan ini sangat relevan dengan PSKP karena kita melihat kinerja pengelolaan pendidikan juga, makanya silahkan jika ada hal hal yang ingin di-share, ada masukan terkait dengan kebijakan pendidikan yang selama ini ada di Kemendikbudristek, kita bisa berdiskusi,” ujarnya pada penutupan sambutannya.

Mufarrihul Hazin dalam sambutannya menyampaikan tujuan kunjungan FIP UNESA. “Selama ini kami belajar hanya sekadar konsep, tetapi bagaimana implementasi praktisnya, hari ini kita ingin langsung belajar dengan Bapak/Ibu dari PSKP. Kami berharap nanti akan disampaikan terkait dengan isu kebijakan yang aktual, atau mungkin nanti bisa dapat bocoran agar mahasiswa saya selangkah di depan sesuai tagline-nya UNESA, yaitu Selangkah Di Depan.” Lebih lanjut, dia juga menyampaikan agar mahasiswa dapat belajar bagaimana agenda setting dari kebijakan, karena kebijakan muncul tidak secara tiba tiba, apa akar masalah yang ingin ditangani, bagaimana formulasi kebijakannya, hingga bagaimana evaluasinya.

Pada sesi pemaparan yang pertama, Irsyad Zamjani menjelaskan mengenai Kebijakan Merdeka Belajar. “Hal pertama yang ingin kita sampaikan mengapa kebijakan Merdeka Belajar ini muncul, alasannya kita ingin membangun suatu sekolah yang kita cita-citakan, yaitu menciptakan peserta didik yang punya kompetensi dan karakter Pancasila. Kompetensi dan karakter Pancasila ini sudah ada di Standar Kompetensi Lulusan yang di kembangkan PSKP,” ujarnya.


Pemaparan tersebut kemudian disambung oleh Nur Berlian Venus Ali selaku Ketua Tim Kerja Standar Tata Kelola. Nur Belian menyampaikan lingkup Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang disusun oleh PSKP yang terdiri dari delapan SNP, serta bagaimana proses penyusunannya. Nur Berlian menekankan bahwa SNP yang disusun merupakan kriteria minimal yang diharapkan dapat dipenuhi oleh satuan pendidikan dengan berbagai kondisi di daerah.

Lukman Solihin selaku Ketua Tim Kerja Analisis dan Advokasi Kebijakan menyampaikan mengenai kebijakan Kurikulum Merdeka. Dia menyampaikan bahwa jumlah satuan pendidikan yang melaksanakan kurikulum baru ini sampai 2023 sudah mencapai 80%. Lukman juga menegaskan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka berupaya mendorong perbaikan dalam pembelajaran karena kurikulum ini fokus pada materi esensial, memberikan fleksibilitas pada guru dalam penerapannya, dan mendorong guru melakukan refleksi dan perbaikan pembelajaran.


Diskusi berjalan lancar dengan partisipati aktif dari mahasiswa FIP UNESA yang mengajukan beberapa pertanyaan. Kegiatan ditutup dengan saling memberikan cenderamata antara PSKP dan FIP UNESA sebagai ungkapan terima kasih dan kenang-kenangan atas kunjungan tersebut. [Aldya]